Gunung Prau Dieng - Wonosobo

Tidak ada komentar

Gunung Prau terletak di dataran tinggi Dieng Wonosobo Jawa Tengah, Gunung Prau dengan sebutan Gunung seribu bukit ataupun Golden Sunrise ini menyuguhkan pemandangan alam indonesia yang begitu menakjubkan. Gunung dengan ketinggian 2565 Mdpl dapat dijangkau kurang lebih 2-3 Jam dari Pos Pendakian Patak Banteng Dieng.
 
Kali ini kami melakukan perjalanan di kawasan Dieng Wonosobo, kami 3 kelompok yang berbeda  saya bersama kawan Pinggih berangkat dari kota Cirebon, kawan Doni dari kota Madiun dan kawan Toro dan Moko berangkat dari  kota Jogya. 

Dengan menggunakan transportasi Kereta Api dari Cirebon menuju stasiun Purwokerto adalah tujuan pertama kami, perjalanan ini ditempuh kurang lebih 2 jam lamanya, setelah sampai di Purwokerto kami mencari taksi menuju terminal Purwokerto untuk menuju Wonosobo.

Setelah sampainya kami di terminal kami mencari bus jurusan Purwokerto-Semarang, perjalanan malam yang membosankan dengan naik bus ini karena begitu lama dan seringnya berhenti untuk ngetem cari penumpang, jarak tempuh antara Purowokerto-Wonosbo 3-4 Jam melewati Purbalingga dan Banjarnegara. Sesampainya di Wonosobo tengah malam kurang lebih jam 23:30, kami istirahat dulu di kota Wonosobo minum kopi dan mengisi perut. 
 
 
Karena untuk menuju dieng masih jauh dan sudah tidak ada kendaraan dimalam hari, kami ditawari ojeg dengan harga 100.000/orang. Kami akhirnya mancari omprengan mobil sayur dengan harga 120.000,- dengan 6 orang, kami barengan dengan teman-teman yang mau ke dieng, karena di dieng akan ada acara Festival Cukur Rambut Gimbal. 
 
Kurang Lebih Jam 01:30 malam kami sampai di pos pendakian, kami disambut oleh Masyadi warga setempat. Kami dipersilahkan mampir di rumahnya dan ternyata dirumahnya banyak sekali orang-orang istirahat untuk melakukan pendakian jam 02:00 pagi ternyata rumah Masyadi tempat base camp nya para pendaki di Gunung Prau.

Menunggu pagi kami istirahat di rumah Masyadi dan tepat jam 08:00 pagi kami start pendakian, pos demi pos kami lewati, pada Pos II jika melihat kebawah kita akan terlihat danau warna ataupun kawah cikidang dataran tinggi Dieng. Kami pun terus menuju puncak Prau, diatas Pos III tracknya begitu curam kita menggunakan tali agar tidak terpeleset karena track licin. 2,5 jam kamipun akhirnya sampai dipuncak Basecamp Gunung Prau.
 
 

Kami mendirikan tenda dan makan siang sambil menunggu sunset. Sorenya kami mengejar sunset dibukit karena kabut yang begitu tebal dan dinginnya minta ampun badan kami harus terus bergerak agar tidak kedinginan. Dengan rasa syukur kami bisa melihat Sunset yang begitu indah sembunyi dibalik kabut, dan beberapa kali kami disuguhi Gunung Slamet yang mengeluarkan asap tampak dari Gunung Prau. Setelah mengabadikan gambar kamipun turun ke tenda, karena suhu di gunung Prau sangat extreme jam 18:00 sudah pada masuk tenda agar tidak kedinginan.
 




Menunggu pagi untuk melihat Golden Sunrise pun tiba, kami keluar tenda jam 05:00 pagi, ternyata di luar sudah ada 700 orang lebih yang akan melihat ke indahan alam, kami tidak menyangka karena sore hari kurang lebih hanya 10 tenda. Yang kami tunggupun menampakkan Matahari keluar secara perlahan dengan warna emasnya dan Tidak kalah takjubnya terlihat seperti lukisan Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing berjajar menari-nari diatas awan, oh begitu Agungnya karyamu Tuhan, inilah Indonesiaku Negeri diatas awan Dieng.


 
 

Dengan kejelekan negaraku tentang banyaknya koruptor dan amburadulnya pemerintahan tapi aku masih mencintai negaraku dengan keindahanya, keindahan ini akan terus lestari kalau kita bisa menjaganya, terima kasih Indonesia.

 
 

Jam 08:00 pagi kamipun turun untuk melanjutkan perjalanan kami, tujuan selanjutnya yaitu melihat budaya indonesia yaitu cukur rambut bocah gimbal Dieng, untuk infromasi anak dari Masyadi juga kena kutukan rambut gimbal, saya tidak akan megulas tentang adanya kutukan rambut gimbal di Dieng. Setelah kami sampai rumah Masyadi kami buru-buru untuk segera tancap gas ke kawasan candi Arjuna, sayang sangat disayang, acara ritual tersebut sudah selesai antara kecewa dan senang campur aduk di dalam hati, kamipun hanya jalan-jalan dipelataran candi arjuna melihat sisa-sisa upacara ritual, setelah itu kamipun kembali ke basecamp untuk persiapan pulang, untung tak dapat diraih dalam perjalan pulang saya masih bisa berpose dengan icon Bocah Gimbal Dieng.
Dan kamipun kembali ke alamnya masing-masing untuk beraktivitas, inilah sisi keindahan Indonesia yang harus tetap lestari sampai kapanpun, agar kami bisa membantu menjaganya untuk anak cucu kami nanti. Semoga kami masih bisa kembali untuk Kluyuran ke seluruh Indonesia untuk menikmati Alamu yang Lestari.

Terima Kasih saya ucapkan kepada :

Pinggih Himawan
Doni Cahyono
Toro
Moko
Masyadi 089675505481







Tidak ada komentar :

Posting Komentar

You Tube