Pulau Biawak
Sahabat kluyuran perjalanan kali ini ke sebuah pulau yang masih perawan di sekitaran pulau jawa yaitu Pulau Biawak, pulau yang terletak di utara pesisir kota indramayu jawa-barat ini sangatlah menarik untuk berpetualang. kami sampiakan bahwa pulau ini bukanlah pulau wisata tetapi pulau navigasi / pulau mercusuar bukan berarti tidak bisa dinikmati, pulau ini cukup layak untuk dikunjungi. Saat kami datang bulan Oktober 2014 ini pihak dinas pariwisata indramayu sudah mulai masuk dengan membangun kantor informasi dan mudah-mudahan bisa memelihara ekosistem dan melestarikan alam di pulau biawak agar lebih indah nan cantik.
Berpose dengan biawak
Perjalanan ini dimulai dari pelabuhan karangsong indramayu pada pukul 02:00 menggunakan kapal nelayan, perjalan malam yang membuat andrenalin ini semakin naik dikarenakan terjangan ombak laut jawa yang lumayan tinggi dimalam hari, rasa mual yang kami rasakan akibat goncangan kapal dan bisingnya suara mesin diesel kapal nelayan mengiringi perjalanan 4 jam yang penuh sensasi ini. Kurang lebih pukul 06:00 pagi kamipun sampai dipulau biawak disambut munculnya matahari terbit, sungguh pemandangan sangat indah di negeriku tercinta ini Indonesia.
Sunrise di Pulau Biawak
Setalah sampai di pulau biawak kami istirahat sejenak di rumah dinas perhubungan yang di huni oleh bapak Subur sebagai kepala sukunya. Pak Subur orangnya cadas, asik dan enak diajak ngobrol mulai tentang pulau biawak itu sendiri hingga suka dukanya menjaga mercusuar. Pulau biawak dulunya disebut pulau boompies dijaman hindia belanda dan pada peta internasional pulau tersebut dinamakan pulau rakit, nah untuk saat ini pulau tersebut terkenal dengan sebutan Pulau Biawak dikarena di pulau ini banyak dihuni ratusan biawak endemik pulau ini. Biawak-biawak disini sangatlah jinak dan besar-besar tapi tidak sebesar komodo yah. untuk melhat langsung biawak kita bisa memberi makan biawak-biawak ini agar keluar dari sarangnya dengan umpan ikan dan mengambil gambar ber pose ria bersama biawak.
Biawak sang penghuni pulau
Di pulau ini kita bisa menikmati sunset dari atas mercusuar dengan manaiki 240 anak tangga, mercusuar yang dibangun oleh pemerintahan kolonial belanda ini dibuat tahun 1872, pemandangan alam yang begitu indah terlihat dari atas mercusuar. Sunset dan hutan mangrove, jembatan dermaga dan pantai yang jernih menghiasi pulau ini.
Pak Subur Penjaga Mercusuar
Jangan lupa untuk snorkling dipulau gosong, untuk menuju pulau gosong ditempuh dengan waktu satu jam dari pulau biawak. Pemandangan bawah laut /terumbu karangnya sangat bagus, banyak hard coralnya, dan ikan-ikan menari diantara hamparan terumbu karang. setelah puas melakukan snorkling kita kembali ke pulau biawak.
Mercusuar Peninggalan Kolonial Belanda berusai 142 tahun
Sahabat kluyuran bisa juga menikmati hutan mangrove yang ada disekitar pulau ini sambil melihat makam belanda kurang lebih 200 meter dari rumah dinas. makam yang tidak terawat banyaknya sampah plastik di hutan mangrove membuat kita kurang nyaman. Dan dipulau ini ada makam Syeh Sarif Hasan, menurut pak subur ditahun 1993 makan tersebut terkenal dengan makam Hasanudin setelah pak subur kembali bertugas di tahun 2010 sudah menjadi makam Syeh Syarif Hasan.
Panorama diambil dari atas Mercusuar
Untuk spot snorkling selain pulau gosong ada di sekitaran pulau biawak sendiri dengan kedalam kurang lebih 5 meter sangat bagus juga untuk dinikmati, banyak diver yang melakukan penyelaman disini beberapa diver bilang untuk kedalaman 20 meterpun masih cukup bagus pemandangan terumbu karang disekitar pulau ini, ada beberapa kegiatan yang menanam terumbu karang di pulau ini untuk kelangsungan kehidupan bawah laut.
Spot Snorkling Pulau Gosong
Cukup puas kami menikmati pulau biawak ini dengan rasa lelah dan bahagia, akhirnya waktu jualah yang memisahkan kami untuk pulang ke tujuan masing-masing dengan rasa bangga atas keindahan indonesiaku, semoga kami bisa menikmati alam-alam nusantara lainnya, alam yang penuh syurga.
Terima Kasih saya mengucapkan kepada sahabat-sahabat baru kami :
- Mas Johanes Andrianto
- Mas Lukman and team
- Mbak Sifa
- Mbak Fida and team
- Mbak Fuji Tyas
- Mas Ago (Agen Travel KOTAKU-pulau biawak-) Phone : 085322112299 / PIN : 7D2847A9
- Pak Subur Pahlawan Navigasi kita
Rafting di Sungai Cisangkuy - Bandung Selatan
Barmain air disungai dengan prahu karet atau rafting di sungai cisangkuy banjaran bandung selatan suatu yang membuat andrenalin kita berpacu kencang. Jeram-jeram yang cukup deras membuat kita berteriak kencang dan berhati-hati dalam bertindak.
Barsama kawan-kawan komplek husein sastranegara bandung, menerjang sungai cisangkuy yang jeramnya Grade III cukup menantang andrenalin kita.
Team Rescue memberi pengarahan agar terus mengikuti SOP, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, (helm, pelampung, dan sepatu ) wajib dipakai selama kita menelusuri sungai.
Yang paling seru adalah ketika kita jatuh dari prahu, saya sendiri mengalami hal tersebut dan terseret 10 meter pengalaman yang sangat luar biasa. Jika kita jatuh atau prahu terbalik berapa hal yang harus di ingat adalah kita ikuti air mangalir tidak boleh melawan arus posisi kaki diatas agar tidak terjepit batu, dan kita ambil tali yang telah dilempar oleh team resceu.
Karena ini adalah olahraga extreme maka carilah event organizer yang profesional untuk menangani olahraga ini dan yang terpenting adalah adanya asuransi jiwa bagi peserta rafting.
Asyiknya olahraga ini membuat kita ingin dan ingin lagi untuk rafting, inilah salah satu kekayaan bumi Indonesia untuk bisa kita nikmati bersama. Terima Kasih Indonesiaku....!!!
Saya banyak mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sabahatku ;
- Lukman dan keluarga besarnya
- Mr. Bross
- Mr. Sobur
- Mr. Made
- Mr. Qjot
- Bung Cewy
Gunung Lawu - Ekspedisi Mbok Yem
Pendakian ke Gunung Lawu ini yang ke empat kalinya, tak ada rasa bosan saya mendaki Gunung Lawu. Saat ini ekspedisi pendakian gunung lawu 2014 adalah ekspedisi Mbok Yem, karena kami sangat kangen dengan nasi pecelnya, begitu sensasi makan nasi pecel di puncak gunung dengan ketinggian 3265 Mdpl.
Pos pendakian yang pernah saya lalui cemoro sewu dan cemoro kandang. Ada pos lagi yang dari candi ceto, tapi saya belum pernah mudah-mudahan dilain waktu.
Gunung dengan ketinggian 3265 Mdpl ini sangat exotic, jangan takut untuk kekurangan air, karena jika mendaki melewati pos cemoro kandang ada sumber mata air kahuripan di atas pos III, bahkan di ketinggian 3000 Mdpl ada Sendang Derajat sumber mata air yang tak akan pernah habis.
Dan yang tak pernah kita lewatkan oleh semua para pendaki ke Gunung Lawu adalah singgah di warung Mbok Yem, salah satu warung di puncak Hargo Dalem ini yang sering dikunjungi para pendaki atau bisa di sebut sebagai icon nya Gunung Lawu dari dulu sampai sekarang, selain itu ada Mbok To di samping sendang Derajat.
Jika anda belum pernah mencicipi nasi pecel Mbok Yem rasanya belum lengkap pendakian di Gunung Lawu, di warung Mbok Yem juga disediakan tempat istirahat ada televisi serta charge baterai (hotelnya Gunung Lawu) hahahahahaha....inilah yang membuat rasa kangen saya untuk selalu mengunjunginya...
Mbok Yem orangnya sangat lucu dan bersahabat...pernah suatu saat saya tanya..."mbok kalo bawa belanjaan ke atas begini menggunakan apa..? mbok yem dengan santainya menjawab...yah dengan kaki to mas, masak pakai pesawat...kan kita jalan pake kaki..."
Dari Puncak Hargo Dalem ke Puncak Hargo Dumilah bisa ditempuh 25 menit, untuk menikmati Sunset ataupun Sunrie, untuk moment sunrise sendiri bisa dinikmati di pelataran mbok Yem.
Puncak Hargo Dumilah
Semoga saya masih bisa menikmati nasi pecel Mbok Yem di lain waktu. Bagi yang belum sempat menikamati nikmatnya nasi pecel di atas puncak gunung, silahkan kalian menikmati sensasinya makan nasi pecel diatas Gunung..? dan itu hanya ada di Gunung Lawu Indonesia....
Hargo Dumilah
Warungnya Mbok Yem
Banyak terimakasih saya ucapkan buat sahabat-sahabatku yang mau menemani ekspedisi ke Mbok Yem ini.
- Kakaku Heru Cahyono
- Kakak Iparku Riwin
- Nursilo Yuwono (pepeng)
- Doni cahyono
- Bang Ocim
- Mbok Yem yang selalu menemani Gunung Lawu di Puncah Hargo Dalem
Pantai Santolo - Garut
Traveler pecinta pantai rasanya wajib singgah ke Pantai Santolo di Garut, Jawa Barat di akhir pekan . Keelokkan pantai karang yang menghadap ke laut lepas akan membuat Anda enggan beranjak pulang.
Pantai Santolo memang layak dikunjuni. Tempat wisata yang memiliki
jarak tempuh kurang lebih 150 km dari Bandung ini memiliki pasir putih yang berada di selatan Kota Garut.
Kelokan jalan mulai dari kota Garut melintasi perkebunan teh dan Gunung Gelap menambah eksotisnya wisata kali ini.
Pantai Santolo dengan pasir putihnya yang sangat luas ini sangat aman untuk berenang. Terang saja karena ombaknya sangat bersahabat. Pelancong pun bisa bermain body surfing.
Untuk pecinta fotografi, Anda bisa menyeberang dengan perahu ke
Pantai Santolo yang berkarang. Pantai ini menghadap samudra Hindia.
Jika air sedang surut, pelancong bisa berjalan hingga 100 meter dari
bibir pantai. Di sana, ada jembatan gantung menuju Pantai Sayang Heulang
yang cantik untuk di abadikan.
Jembatan Gantung Sayang Heulang
Alam Indonesia sangatlah seksi untuk dikunjungi.....!
Terima kasih indonesiaku, semoga saya masih bisa berkeliling ke syurganya dunia ini untuk dapat menikmati keindahanmu yang masih tersembunyi.
Tak lupa saya ucapkan banyak terimakasih untuk sahabatku Jaka yang telah menemani perjalananku
kali ini.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
2 komentar :
Posting Komentar