Bromo
Setelah melakukan Trip ke pulau
sempu, kami memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Gunung Bromo. Rencana awal kami akan
menggunakan sepeda motor trail dari kota Malang ke gunung Bromo, kami melakukan
negosiasi di bantu oleh mas Mesa. Mas mesa mencarikan sewa sepeda motor trail
dengan harga 200 ribu/unit dalam waktu 12 Jam. Akan tetapi setelah kami singgah
di rumah mas Mesa, kami mendapat nasehat dari Bapak Mas Mesa agar menggunakan
Mobil Landy (LandRover) dikarenakan kami belum tau medan yang akan kami tempuh
dan perjalanan malam (jam 1 malam) agar kami bisa melihat sunrise di
pananjakan. Setelah mendapat masukan kami di bantu oleh bapak mas Mesa
mencarikan sewa Landrover dengan sewa 950 ribu.
|
Landy dengan Diver Mas Mulyono
|
Kami berangkat dari rumah mas
Mesa di kawasan Jalan Sempu-Malang jam 1 malam untuk menuju Gunung Bromo dengan
driver handal dan berpengalaman Mas Mulyono. Kami menyusuri kota Malang sampai
hutan kawasan Tengger, didalam perjalan menuju Gunung Bromo kami tertidur pulas
di mobil karena kami sangat kelelahan. Kurang lebih 3,5 jam perjalanan kami
sampai di pananjakan untuk melihat SunRise, suhu yang dingin kurang lebih 5
derajat celcius membuat badan menggigil menusuk tulang. Kami menyarankan buat
kawan-kawan yang akan ke Bromo mempersiapkan celana panjang, jaket, sepatu dan
tutup kepala. Karena kurangnya persiapan khususnya saya yang hanya menggunakan celana
pendek dan sendal gunung, dingin membuat badan saya terus gemetar.
Ratusan Wisatawan mulai berdatangan di pananjakan untuk melihat matahari terbit, kami lagi-lagi di suguhi Mahakarya Tuhan yang sungguh mempesona, mataharipun muncul dengan sangat indah. Sebelah kanan kami nampak gunung Bromo, Gunung batok dan Gunung Semeru bersanding manis memancarkan keelokkannya. Sungguh pesona alam yang begitu sempurna, kamipun tak sabar mengambil gambar.
|
Matahari mulai menampakkan cahaya |
|
Matahari terbit di Bromo |
|
Melihat datangnya SunRise
|
Indonesia begitu sexy dimata kami dengan pesona alam
Mahakarya Tuhan dengan tampilan Gunung Bromo.
|
Pasukan Jeep |
|
Warga Tengger |
|
Wisatawan dari Belanda |
|
Background Gunung Bromo di pagi hari |
|
Wisatawan dari Spanyol |
Jam 6 pagi kami turun dari
pananjakan untuk merapak ke kawah Gunung Bromo, setelah sampai kami menyewa
kuda untuk merapat ke kawah, untuk sampai ke kawah bromo anda akan menaiki anak
Tangga dengan jumlah 240 anak tangga, sampailah kami di bibir kawah gunung
Bromo.
|
Kawah Bromo |
|
Anak tangga 240 menuju kawah Bromo |
Setelah itu kami turun dan menuju
Pura untuk kami kunjungi dan disana ada warga tengger yang mau melaksanakan
sembahyang di Pura.
|
Pura di kaki Bromo |
|
Pura di Kaki Bromo |
|
Warga Tengger sembahyang di Pura |
|
Persiapan Upacara Keluarga |
Setelah puas kami mengabadikan
keindahan pesona Bromo kamipun pulang menuju kota Malang. Sampainya di kota
malang tak lupa kami mencicipi ice cream di Toko Oen, toko ini sangat unik
masih mempertahankan gaya bangunan jaman belanda banyak wisatawan Asing yang
singgah disini, tak hanya Toko Oen yang kami Kunjungi tapi Mie Gadjah Mada tak
luput kami tandangi dengan citra rasa nusantara Mie Gadjah Mada memang ..Laazzise
Hautche Ping...Ping..Ping...
|
Toko Oen Malang |
Akhirnya kamipun meninggalkan
Kota Malang ke kota kita masing-masing dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang
menciptakan Pesona Alam Liar Indonesia.
|
Kuda di Bromo |
|
Track sepeda Motor padang pasir |
|
Jeep untuk ke Pananjakan |
|
Pasir Berbisik / Padang Pasir |
|
Penjual di lereng Bromo |
|
Gunung Batok |
Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada :
·
Keluarga besar Pak Yuasa (kakak pak yuasa, Mas
Mesa) di malang
·
Mas Mulyono Driver Landy
·
Yugous Nova Souvhana Pesireron
·
Wandi Dwiparwata
·
Gabriel (spanyol)
·
Kasiro (kuda yang saya tunggangi)
exotic..pingin kesana iiihhhh.....
BalasHapusemang sangat bagus, silahkan dikunjungi :)
BalasHapus