Bukit Cumbri


Purwantoro merupakan kecamatan di wonogiri Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur yaitu Ponorogo, Kota kecil ini terdapat tempat wisata yang belum terlalu di kenal oleh masyarakat luas terutama masyarakat Solo dan sekitar nya Ponorogo, Madiun dan sekitarnya.
Bukit Cumbri orang biasa menyebut nya , adalah suatu kawasan pegunungan yang terdapat di gunung sewu, terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di Desa Biting, Purwantoro, Wonogiri. Kalo kita ingin ke Gunung cumbri arah dari Solo ke arah Wonogiri baru ke arah Ponorogo dari Solo sekitar 95 km atau 2,5 jam perjalanan naik bus atau jika dari Madiun arah Ponorogo setelah kota Ponorogo cari arah Purwantoro Wonogiri. 
Cumbri merupakan nama sebuah puncak bukit dari gugusan bukit yang terbentang dari desa Bakalan sampai Biting, di Cumbri sangatlah gersang tanaman yang hidup di sana hanyalah pohon jambu mete atau jambu monyet dan rumput-rumputan saja.

Track menuju puncak bukit kurang lebih 1 jam, lumayan menguras tenaga jika waktu kemarau, karena sangat panas dan terik serta gersang. setalah sampai diatas, panorama begitu indah dan mempesona untuk di abadikan.


Demikian perjalanan saya di bukit cumbri, inilah keindahan alam yang tersembunyi di tanah air kita.




 Terima kasih buat team kluyuran indonesia :
- Doni
- Alif









Read More

Suku Baduy Dalam



Sudah kebiasaan libur panjang diisi dengan melakukan trip, kali ini setelah melakukan pilihan-pilihan alternativ dari beberapa destinasi akhirnya jatuh ke pelukan suku baduy. Suku Baduy yang teletak di provinsi banten masih di ujung barat pulau jawa ini tidak akan menyita waktu lama untuk dikunjungi. 
Dengan hasil musyawarah untuk mufakat dengan mas Jho, kita putuskan untuk ikut open trip, dari hasil penerawangan mbah google kami diberi petunjuk bahwa kami harus ikut open trip yang dibuat oleh Team FavTrip dikelola oleh agan Vira dan agan Ario, kamipun dengan sukarela menyerahkan diri untuk digiring ke suku Baduy. Hari sabtu pukul 07:00 kita diundang oleh team FavTrip di stasiun tanah abang untuk diberi jampi-jampi (meeting point) agar tidak kena sawan saat tiba di suku baduy nantinya.




Dalam kelompok kami ada 23 orang yang berasal dari beberapa planet dimuka bumi ini, kami berangkat dari stasiun tanah abang naik kerata api dengan tujuan pertama stasiun rangkas bitung, sesampainya di stasiun rangkas bitung tujuan selanjutnya Ciboleger ntah brantah itu daerah mana, kita diajak sama leader FavTrip naik mobil off road alias elf dengan kondisi infrastruktur yang mengasikkan jika anda doyan olah raga offroad jika nggak doyan pasti muntah.


Antara rangkas bitung dengan Ciboleger ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam, semakin mendekat daerah Ciboleger rumah semakin jarang, bener-bener sepi dan masih alami, ada yang sedikit mengusik pikiranku diujung jalan tempat terakhir kami mendarat dengan selamat terdapat insting bisnis yang begitu luar biasa terdapat sebuah mini market Alfamart. Sistem pembelian yang tidak bisa ngutang atau barter ini sangat dekat dengan penduduk suku baduy yang masih memegang teguh adat istiadat dan peraturan dengan sistem perdagangan yang sederhana bisa pinjam dan tukar barang.

Acara selanjutnya berdo'a untuk mencari jodoh..eh bukan do'a menurut keyakinan masing-masing agar dalam perjalanan diberikan kesalamatan sampai tujuan, dikarenakan perjalanan memakan waktu 4 jam jalan kaki, naik turun bukit agar bisa sampai baduy dalam. Sebelum masuk baduy dalam, kita melewati beberapa desa baduy luar.

Rasa penasaran memuncak, seperti apa kampung Baduy Dalam sehingga dibedakan dengan Baduy Luar? Walau keduanya memiliki penampakan yang hampir sama, Baduy dalam memiliki pantangan yang lebih ketat dibandingkan Baduy luar, misalnya tidak diperbolehkan menggunakan baju berwarna selain hitam, putih dan biru dongker, dilarang menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat mencemari alam seperti pasta gigi, sabun dan sampo, dan sebagainya.



Selain itu jika hendak ke luar Baduy, masyarakat Baduy dalam tidak diperbolehkan menggunakan alat transportasi, seperti motor dan mobil sehingga mereka harus berjalan kaki, untuk bahasa sehari-hari yang mereka gunakan adalah bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Baduy  Dalam tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat-istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja. Pantangan-pantangan yang terdapat di Baduy dilakukan dalam rangka menjaga nilai dan adat istiadat yang diturunkan dari para leluhur. Pembatasan penggunaan warna pakaian dan teknologi ini bertujuan untuk menghindari kemewahan. Mereka menurunkan tradisi dengan memberikan wejangan dan nasehat kepada para anaknya, yang dikenal dengan tradisi ngolak, semacam pendidikan karakter untuk generasi mendatang.
Orang Baduy/Kanekes tidak mengenal sekolah, karena pendidikan formal berlawanan dengan adat-istiadat mereka. Mereka menolak usulan pemerintah untuk membangun fasilitas sekolah di desa-desa mereka. Bahkan hingga hari ini, walaupun sejak era soeharto pemerintah telah berusaha memaksa mereka untuk mengubah cara hidup mereka dan membangun fasilitas sekolah modern di wilayah mereka, orang Kanekes masih menolak usaha pemerintah tersebut.



Selain pantangan yang ditujukan bagi masyarakat Baduy baik dalam maupun luar, para tamu juga memiliki pantangan, seperti tidak diperbolehkan memotret di kawasan Baduy dalam. Kalau pun boleh, tamu hanya dapat memotret orang Baduy dalam di luar kawasan tempat tinggalnya. 

Sesampainya di Kampung Cibeo, kami langsung menghampiri sungai untuk membersihkan diri dengan kesejukan sungai. Sungai tersebut berada di bawah jembatan yang menghubungkan antara kampung Cibeo dengan tempat leuit atau lumbung padi yang berjejer di luar.

Malam pun mulai tiba, gelap gulita kampung baduy dalam membawa ketenangn jiwaku. kami sharing dengan beberapa masyrakat baduy dalam, bagaimana mereka mandi menggunakan sabun dari tanaman, mereka juga di sunat hingga cara membedakan ayam ternak mereka.
Ke esok paginya saya keluar rumah melihat apa yang belum pernah saya lihat sebelumnya, sekelompok anak-anak kecil berlarian menggunakan pakaian adat tanpa alas kaki sehingga bayang-bayangku menembus batas pada jaman kerajaan. lamunanku tersadar saat waktu pukul 7:30  kita meninggalkan kampung baduy dalam untuk kembali ke asal kami masing-masing. 

Pengalaman perjalanan di suku Baduy Dalam ini mengajari kami hidup yang sederhana, mencintai alam, hidup bergotong royong dan sebuah kejujuran serta keikhlasan. Semoga saya bisa kembali lagi untuk bertemu dengan sahabat-sahabat baru saya "kang Sapri" Baduy Dalam.

Terima Kasih saya ucapkan :
- Mas Jhohanes
- Vira dan Aryo
- Kang Sapri Baduy Dalam
- Mas Angga, Anya, Vini, Lilin, Mbak Risma, Adysti, Dora dll 













Read More

Papandayan


Syurga alam indonesia tak terbantahkan dengan keindahan-keindahan yang dimilikinya, begitu juga exoticnya Gunung Papandayan yang mengundang para traveller untuk mengunjunginya. Gunung Papandayan dengan ketinggian 2665 Mdpl terletak di Kota Garut Jawa Barat.
Pagi dengan kabut yang tebal menyambut kami di pelataran parkiran kendaraan Gunung Papandayan, minum kopi panas dan sarapan pagi diwarung untuk persiapan pendakian. Kurang lebih waktu menunjukkan pukul 6 kami mulai melangkah untuk menikmati pemandangan alam, munculah Gunung Cikurai dan Gunung Guntur di atas awan terlihat sangat jelas menemani perjalanan kami.

Tidak begitu lama sampailah di kawah Papandayan, kepulan asap disertai desiran suara kawah menambah suasana begitu luar biasa, bau belerang yang menyengat membuat mata perih dan pernafasan agak teganggu tak patah rasa penasaran saya untuk terus melangkah menemukan syurga alam Tegal Alun (taman bunga abadi edelweis). Sepanjang perjalanan spot fotografi benar-benar indah untuk di abadikan mahakarya tuhan yang begitu agung.

Kami istirahat sejenak di Pondok Salada, karena pos I dan Pos II kami tidak berhenti. Pondok Salada tempat camp para pendaki, berupa tanah lapang yang begitu lega untuk mendirikan tenda, toilet dan warung kopi/warung makanpun tersedia di camp Pondok Salada.
HUTAN MATI
Istirahat cukup, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Tegal Arun, jalan semakin menanjak melewati Hutan Mati, hutan ini akibat erupsi gunung papandayan sehingga pohon-pohon mengering dan berwarna hitam dan mati, akan tetapi masih kokoh berdiri. Lokasi ini sangat bagus dan menarik bagi pecinta fotografi landscape untuk diambil gambar. Pemandangan yang begitu dahsyat hamparan pepohonan warna hitam tak berdaun.
Tanjakan demi demi tanjakan menguras energi tak terasa 20 menit dari Hutan Mati didepan sudah nampak frame dedaunan beserta lukisan pemandangan ladang yang indah. Terpampang tulisan Tegal Alun hamparan taman bunga abadi Edelwies menghiasi panorama alam bumi indonesia. Kamipun sangat bahagia masih bisa menikmati indahnya nusantara ini, siangpun mulai merayap ke atas, kami membuka ransum untuk makan siang. Hari ini adalah sejarah kami, makan siang di tengah-tengah hamparan taman bunga edelweis Gunung Papandayan, makan siang yang penuh sensasi yang tidak pernah saya temukan di kota-kota besar.
TEGAL ALUN
Rasa syukur dan penuh nikmat atas kemegahan hasil karya Tuhan, kami hanya bisa menikmati dan menjaganya demi kelestarian bumi indonesia, bumi syurganya alam.

Terima kasih kepada team kluyuran indonesia,
  • Mas Toro
  • Pinggih Himawan
  • Doni Cahyono






Read More

Stone Garden

Wisata geo park ini terletak di Padalarang kabupaten Bandung Barat, tempat ini baru booming, kurang lebih dalam waktu 4 bulan kebelakang sekitar 19 september 2014 dibuka untuk obyek wisata alam purbakala. Taman batu alam ini terbentuk secara alami tidak ada campur tangan manusia, stone garden sendiri temasuk dalam kawasan goa pawon. Goa pawon tempat yang sangat penting bagi sejarah warga sunda dikarenakan ditemukannya kerangka manusia jaman megalitikum.


Stone garden dengan ketinggian 709 Mdpl (meter diatas permukaan laut) dapat memukau pengunjung dengan keindahan taman batu alami, apalagi bagi pecinta fotography landscape sangat menarik untuk pengambilan gambar. Untuk menjangkau ke stone garden saat ini sudah di buka 2 jalur, yang pertama bisa mini hiking melalui goa pawon kurang lebih 1,5 km cukup untuk mencari keringat di pagi hari. Untuk jalur baru bisa melalu masjid al ikhlas kendaraan langsung ke tempat pendaftaran masuk stone garden, pengunjung tinggal jalan kaki hanya 5 menit dari tempat parkir.
 
 
 
Lokasi stone garden sendiri ada di kampung Girimulya, desa Gunung Masigit, kecamatan Cipatat kabupaten Bandung Barat.




Perjalanan bisa ditempuh dari Kota Bandung dengan roda empat via tol, sepeda motor atau kereta api turun stasiun padalarang naik angkot warna kuning jurusan cipatat, jika membawa kendaraan roda empat keluar tol padalarang menuju arah cianjur pinggir jalan banyak penjual oleh-oleh asinan lokasi tidak jauh dari sana ada masjid al ikhlas kalau mau langsung ketujuan, bisa juga masuk via goa pawon dengan ciri lokasi gapura warna hitam.

Pengunjung tak usah kawatir jika kebelet pipis, karena sudah disediakan toilet temporary yang dibuat oleh warga setempat dan beberapa warung makanan. Tinggal kesadaran pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarang, karena masih banyak pengunjung yang seenaknya membuang sampah. Dalam kunjungan sebentar, saya mengumpulkan sampah satu kantong kresek dari bekas pengunjung yang belum sadar akan kebersihan dan keindahan alam. Terima kasih Tuhan Yang Maha Agung atas indahnya karya-karyaMu "Syurga Alam Indonesia".


Untuk informasi, tiket masuk Goa pawon 5000 ribu rupiah dan untuk masuk stone garden 3000 ribu rupiah.
Read More

You Tube