Gunung Merapi

Tidak ada komentar


Hiking di Gunung Merapi, Gunung Merapi sebagai simbol pusat kekuatan bumi Keraton Yogyakarta Hadiningrat dan masyarakat sekitar Merapi ini sebagai tujuan pendakian kami, tim kami ada 7 orang, kawan doni, alif dan wawan dari daerah Madiun, toro dari Yogya, saya sendiri dari Bandung dan kawan pinggih dan johanes dari Cirebon.


Titik kumpul kami di Yogyakarta rumah orang tua kawan pinggih daerah Mangkunegaran Yogyakarta. Rencana pendakian via jalur selo Boyolali Jawa Tengah, jadi kami tidak melalu jalur selatan dikarenakan jalur dari Yogya sudah hilang kena erupsi tahun 2010 kemarin (sebagai pengingat Mbah Marijan Juru Kunci Merapi juga ikut tewas dalam letusan Gunung Merapi 2010), untuk menuju jalur boyolali kami menyewa kendaraan / mobil bak terbuka (sayur) untuk menuju Boyolali.


Dua jam perjalan yogyakarta-boyolali akhirnya kami sampai di pos new selo kamipun berdo’a sebelum melakukan pendakian dan tak ketinggalan ber-foto-foto ria karena dibelakang jalur pendakian begitu indah gunung Merbabu menyambut kami. Dari pos new selo pendakian dimulai dengan langkah kaki yang menari-nari diatas jalur pendakian, debu, panas, tanjakan yang tiada henti terus mengikuti. Jalur selo ini tidak begitu panjang hanya beberapa pos saja akan tetapi jalur ini dari awal hingga puncak menanjak terus, sangat jarang ada bonus (jalan datar), perbekalan air minum agar benar-benar diperhitungkan selama kebutuhan pendakian sebab tidak ada mata air diatas maupun diperjalanan.


Setiap pos kami berhenti istirahat sekedar makan dan minum untuk menambah energi yang terkuras akibat beratnya jalur pendakian. Kurang lebih hampir 6 jam kami melangkah akhirnya tiba juga di pasar Bubrah, tempat camp kami, rest area terakhir untuk menuju puncak Merapi. Kondisi pasar bubrah sudah tidak ada vegetasi/tumbuhan, yang ada hanya beberapa bebatuan besar untuk melindungi tenda-tenda kami dari angin, kamipun bermalam di pasar bubrah disambut angin badai yang tidak ada hentinya hingga keesok harinya bahkan sampai kami pulang. Kamipun mendirikan tenda yang menghadap langsung ke puncak merapi, setelah selesai mendirikan tenda waktunya kita makan dan minum kopi, sorepun berubah menjadi malam, kami di suguhi pesona alam liar dengan kecantikan bulan dan bintang-bintang yang bertebaran di langit sungguh indah alam jagad raya ini. Tidak begitu lama kami diluar tenda, kira-kira jam 8 malam sudah masuk tenda masing-masing karena angin begitu kencangnya dan suhu dingin sudah mulai terasa di pasar bubrah.


Esok pagi kurang lebih jam 5 kami bangun untuk melihat sunrise, karena kondisi fisik yang masih lelah dan belum ada persiapan kita putuskan untuk melihat sunrise di sekitaran pasar Bubrah, matahari mulai menampakkan keindahanya pelan-pelan membuat jantung ini berdebar, begitu agung sang Maha Pencipta memberikan tontonan alam yang luar biasa ini, sangat jarang kami diberi kesempatan untuk menikmati fenomena alam untuk itu kamipun mengucap rasa syukur yang begitu dalam. Waktu menunjukan pukul 7 pagi kamipun mempersiapkan perbekalan dan melanjutkan perjalanan menunju puncak Merapi, sebagai gambaran bahwa pendakian dari pasar Bubrah hingga puncak dengan jalur pasir dan bebatuan, satu dua langkah kaki kita merosot kembali membuat fisik terasa terkuras habis. Belum juga adanya rintangan angin yang kencang membuat pandangan mata terganggu serta menghindari batu yang tiba-tiba jatuh membuat kita wajib untuk berhati-hati, konsentrasi dan disiplin agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Perbekalan yang kami bawa hanya air dan makanan ringan, semua peralatan berat ditinggal di tenda. Dengan perjuangan yang begitu berat kurang lebih 1.5 jam akhirnya kami sampai puncak Merapi, kamipun bersujud syukur saling bersalaman dan teharu karena kami masih diberi kesempatan untuk melihat kawah Merapi yang eksotik dan alam Indonesia yang begitu indah nan liar ini. 




Setelah satu jam di atas, kami turun untuk kembali ke tenda dan berkemas untuk menuju Yogyakarta, tidak lupa kami membawa sampah-sampah bekas makanan dan minuman kami turun agar alam kita tetap terjaga dan lestari. Sampainya di pos bawah kami sudah dijemput mobil yang kita sewa untuk menuju Yogyakarta. Setelah sampai di Yogyakarta kami pulang ke tempat masing-masing. Semoga kami bisa kembali untuk menikmati alam-alam nusantara.




Terima kasih Indonesia terima kasih atas sambutan alam-alam-mu yang sangat indah dan eksotis, kami akan terus menjagamu dan menyiarkan keindahanmu ke penjuru Negri.




Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada team dan pihak yang membantu pendakian Merapi :
*      Keluarga Besar Pinggih Himawan di Yogyakarta yang telah menampung kami
*      Mas Toro
*      Mas Jhohanes
*      Mas Alif
*      Wawan
*      Doni Cahyono
*      Sopir mobil bak kami yang handal Pak Ji (081392312793)






































Tidak ada komentar :

Posting Komentar

You Tube