Papandayan

Tidak ada komentar

Syurga alam indonesia tak terbantahkan dengan keindahan-keindahan yang dimilikinya, begitu juga exoticnya Gunung Papandayan yang mengundang para traveller untuk mengunjunginya. Gunung Papandayan dengan ketinggian 2665 Mdpl terletak di Kota Garut Jawa Barat.
Pagi dengan kabut yang tebal menyambut kami di pelataran parkiran kendaraan Gunung Papandayan, minum kopi panas dan sarapan pagi diwarung untuk persiapan pendakian. Kurang lebih waktu menunjukkan pukul 6 kami mulai melangkah untuk menikmati pemandangan alam, munculah Gunung Cikurai dan Gunung Guntur di atas awan terlihat sangat jelas menemani perjalanan kami.

Tidak begitu lama sampailah di kawah Papandayan, kepulan asap disertai desiran suara kawah menambah suasana begitu luar biasa, bau belerang yang menyengat membuat mata perih dan pernafasan agak teganggu tak patah rasa penasaran saya untuk terus melangkah menemukan syurga alam Tegal Alun (taman bunga abadi edelweis). Sepanjang perjalanan spot fotografi benar-benar indah untuk di abadikan mahakarya tuhan yang begitu agung.

Kami istirahat sejenak di Pondok Salada, karena pos I dan Pos II kami tidak berhenti. Pondok Salada tempat camp para pendaki, berupa tanah lapang yang begitu lega untuk mendirikan tenda, toilet dan warung kopi/warung makanpun tersedia di camp Pondok Salada.
HUTAN MATI
Istirahat cukup, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Tegal Arun, jalan semakin menanjak melewati Hutan Mati, hutan ini akibat erupsi gunung papandayan sehingga pohon-pohon mengering dan berwarna hitam dan mati, akan tetapi masih kokoh berdiri. Lokasi ini sangat bagus dan menarik bagi pecinta fotografi landscape untuk diambil gambar. Pemandangan yang begitu dahsyat hamparan pepohonan warna hitam tak berdaun.
Tanjakan demi demi tanjakan menguras energi tak terasa 20 menit dari Hutan Mati didepan sudah nampak frame dedaunan beserta lukisan pemandangan ladang yang indah. Terpampang tulisan Tegal Alun hamparan taman bunga abadi Edelwies menghiasi panorama alam bumi indonesia. Kamipun sangat bahagia masih bisa menikmati indahnya nusantara ini, siangpun mulai merayap ke atas, kami membuka ransum untuk makan siang. Hari ini adalah sejarah kami, makan siang di tengah-tengah hamparan taman bunga edelweis Gunung Papandayan, makan siang yang penuh sensasi yang tidak pernah saya temukan di kota-kota besar.
TEGAL ALUN
Rasa syukur dan penuh nikmat atas kemegahan hasil karya Tuhan, kami hanya bisa menikmati dan menjaganya demi kelestarian bumi indonesia, bumi syurganya alam.

Terima kasih kepada team kluyuran indonesia,
  • Mas Toro
  • Pinggih Himawan
  • Doni Cahyono






Tidak ada komentar :

Posting Komentar

You Tube